Selasa, 24 April 2012

Menangis....






Sebagian orang menganggap menangis itu adalah hal yang hina,  merupakan tanda lemahnya seseorang, akan dianggap tidak tegar menghadapi hidup, hal itu menunjukan ketidakdewasaan, akan dianggap seperti anak balita dan anak Cengeng. Jika memang dengan menangis itu manusia menjadi sadar. Sadar akan kelemahan-kelemahan dirinya, saat tiada lagi yang sanggup menolongnya dari keterpurukan selain Allah Swt. Kesadaran yang membawa manfaat dunia dan akhirat. Bukankah kondisi hati manusia tiada pernah stabil? Selalu berbolak balik menuruti keadaan yang dihadapinya. Ketika bisa menangis, sadarl bahwa diri ini masih diberi hati untuk merasakan. Dan menangis itu melapangkan, membasuh luka, menghidupkan hati, mencerahkan pikiran, mencerdaskan aqal, bagi yang memahami arti menangis bukanlah berkabung, bukan bersedih, putus asa, kecewa, tapi menangis syukur dan berfikir.
Menangis merupakan sebuah bentuk pengakuan terhadap kebenaran.

 “Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur’an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri) seraya berkata: “Ya Robb kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur’an dan kenabian Muhammad)”. 
(QS. Al Maidah: 83). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar